Perata Optik TS 1x 2"/M48
790.76 lei
Termasuk pajak
Perata adalah komponen penting yang memastikan keseragaman dalam astrofotografi dengan mengatasi sedikit kelengkungan yang disebabkan oleh optik primer. Kelengkungan ini sering kali mengakibatkan bintang tampak kurang tajam di bagian tepi bidang pandang. Masukkan flattener, yang juga dikenal sebagai field flattener, yang secara efektif mengoreksi fenomena ini, sehingga memungkinkan astrofotografer menangkap gambar di mana bintang-bintang tetap tajam secara konsisten dari ujung ke ujung.
Perata/Peredam Optik TS 0,8x M54/M48
814.47 lei
Termasuk pajak
Perata, juga dikenal sebagai perata lapangan, adalah lensa penting yang memperbaiki sedikit kelengkungan pada bidang yang disebabkan oleh optik primer. Kelengkungan ini sering kali menyebabkan berkurangnya ketajaman bintang di pinggiran bidang pandang. Dengan menghilangkan kelengkungan bidang ini, perataan memastikan bahwa bintang-bintang tetap tajam secara konsisten sepanjang keseluruhan pencahayaan.
Perata/Peredam Optik TS 0,8x
1292.62 lei
Termasuk pajak
Perata adalah komponen optik penting yang dirancang untuk memperbaiki kelengkungan bidang yang disebabkan oleh optik primer. Kelengkungan ini sering mengakibatkan berkurangnya ketajaman bintang di pinggiran bidang pandang. Pada malam hari, alat perata—juga dikenal sebagai perata lapangan—memastikan bahwa para astrofotografer dapat menangkap gambar bintang yang tajam secara konsisten hingga ke tepi eksposurnya.
Korektor Koma TS Optik 0,95x 2'
850.65 lei
Termasuk pajak
Korektor koma adalah aksesori optik penting yang dirancang khusus untuk teleskop Newton. Teleskop-teleskop ini sering menunjukkan suatu bentuk distorsi yang dikenal sebagai “koma”, yang menyebabkan bintang-bintang di tepi bidang pandang tampak seperti komet. Untuk mengatasi masalah ini, korektor koma, yang juga dikenal sebagai perata lapangan, digunakan.
Korektor koma TS Optics 1.0x2".
1276.02 lei
Termasuk pajak
Teleskop Newton terkenal karena kemampuan pencitraannya yang luar biasa, namun terkadang dapat menimbulkan distorsi gambar, terutama di tepi bidang pandang, sehingga menghasilkan bentuk bintang yang menyerupai komet kecil—fenomena yang dikenal sebagai koma.